Di jantung Kota Denpasar, terdapat sebuah ruang terbuka hijau yang bukan hanya sekadar tempat santai, tetapi juga menyimpan sejarah perjuangan rakyat Bali. Namanya adalah Taman Puputan Badung ikon kota yang menyatukan nilai sejarah, budaya, dan kenyamanan dalam satu kawasan. Tempat ini bukan hanya menarik bagi warga lokal, tapi juga jadi destinasi favorit para wisatawan yang ingin melihat sisi lain dari Bali selain pantainya.
Sejarah Singkat Puputan Badung
Nama “Puputan” sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Bali yang berarti “habis-habisan” atau “pertempuran sampai titik darah penghabisan”. Taman ini dinamai sebagai penghormatan terhadap Perang Puputan Badung yang terjadi pada tahun 1906, di mana Raja dan rakyat Kerajaan Badung memilih untuk bertempur melawan penjajah Belanda hingga akhir hayat, daripada menyerah.
Peristiwa heroik ini menjadi simbol semangat perjuangan rakyat Bali dalam mempertahankan harga diri dan kedaulatan. Untuk mengenangnya, didirikanlah monumen patung Raja Badung dan pasukannya di tengah taman, lengkap dengan busana tradisional dan senjata khas Bali. Monumen ini menjadi daya tarik utama yang banyak dikunjungi untuk berswafoto dan belajar sejarah.
Lokasi Strategis di Pusat Kota Denpasar
Taman Puputan Badung berlokasi di kawasan Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, hanya beberapa langkah dari Museum Bali dan Pura Jagatnatha. Ini menjadikannya sangat mudah dijangkau oleh wisatawan yang sedang menjelajah pusat kota.
Karena letaknya yang strategis, taman ini sering dijadikan tempat berkumpul oleh warga sekitar, terutama pada pagi dan sore hari. Suasana yang asri dengan pepohonan rindang dan area terbuka luas menjadikan taman ini tempat ideal untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan sambil menikmati udara segar.
Baca Juga : Solusi sewa motor bali murah
Aktivitas Menarik di Taman Puputan Badung
Taman Puputan Badung bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga ruang publik yang aktif dan multifungsi. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini, baik untuk hiburan, edukasi, maupun relaksasi.
1. Jogging & Olahraga Ringan
Setiap pagi dan sore, taman ini ramai oleh warga lokal yang berolahraga. Jalur setapak yang mengelilingi taman cocok untuk jogging, jalan santai, hingga bersepeda anak. Udara sejuk dan suasana yang rindang membuat aktivitas fisik jadi lebih menyenangkan.
2. Wisata Edukatif
Monumen patung Raja Badung dan prajuritnya yang berdiri tegak di tengah taman bukan sekadar simbol, tapi juga pengingat pentingnya semangat perjuangan. Banyak pelajar dan wisatawan datang untuk memahami sejarah Perang Puputan Badung secara lebih dekat, apalagi dilengkapi dengan penanda sejarah yang informatif.
3. Piknik Keluarga
Taman ini menjadi tempat favorit keluarga untuk berkumpul. Area rumput luas memungkinkan anak-anak bermain bebas, sementara orang tua bisa menikmati bekal piknik di bawah pohon rindang. Suasana yang aman dan ramah keluarga membuatnya ideal untuk quality time bersama.
4. Fotografi & Konten Sosial Media
Setiap sudut taman menyajikan latar yang estetik baik itu monumen heroik, gerbang khas Bali, maupun pepohonan beringin yang megah. Tidak sedikit konten kreator atau wisatawan yang datang hanya untuk berfoto dan membagikan suasana taman ini di media sosial mereka.
5. Bersantai di Bawah Pohon
Bagi kamu yang ingin rehat sejenak dari kesibukan kota, taman ini adalah tempat yang sempurna. Duduk di bangku taman atau langsung di atas rumput sambil membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar menikmati angin sore sangat menenangkan jiwa.
6. Kegiatan Komunitas
Tak jarang taman ini menjadi lokasi berbagai acara komunitas, seperti pertunjukan seni tradisional, pameran UMKM, yoga massal, hingga acara budaya lokal. Suasana kebersamaan yang tercipta di tengah taman memberi warna tersendiri bagi Denpasar sebagai ibu kota Bali.
Fasilitas Umum & Akses
Taman Puputan Badung sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup baik seperti:
-
Tempat duduk di berbagai sudut taman
-
Area parkir kendaraan
-
Toilet umum
-
Jalur pejalan kaki yang lebar
-
Penerangan yang memadai hingga malam hari
Taman ini juga dekat dengan pusat kuliner dan pasar tradisional, seperti Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, sehingga kamu bisa sekalian berbelanja atau mencoba makanan khas Bali setelah bersantai di taman.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Waktu yang paling nyaman untuk mengunjungi Taman Puputan Badung adalah pagi hari (sekitar pukul 06.00–09.00) atau sore hari menjelang matahari terbenam (sekitar pukul 16.00–18.30). Di waktu-waktu ini, suasana taman lebih teduh, angin sepoi-sepoi, dan aktivitas warga juga mulai ramai.
Jika kamu ingin menikmati suasana yang lebih tenang, berkunjung di hari kerja akan terasa lebih lengang dibanding akhir pekan atau hari libur nasional.
Baca Juga : 5 Wisata Alam Tersembunyi di Pulau Dewata